Manusia
pada dasarnya memiliki sifat bosan, kebanyakan makhluk hidup akan pergi tidur
selama dua belas jam bila mereka tidak
melakukan kegiatan mencari mangsa, makan, minum dll, manusia tidak bisa tidur
sebanyak itu. Dengan demikian , barang kali memang benarjika di katakan bahwa
kebosanan manusialah yang merupakan
penyebab sebenarnya perubahan sosial.
Tidak satu masyarakat pun yang generasi barunya meniru atau mengambil alih
sepenuhnya kebudayaan generasi sebelumnya. Ini di buktikan dengan adanya
perubahan bahasa, bahasa inggris telah mengalami perubahan yang begitu besar
sehingga banyak mahasiwa kesulitan dalam memahami karya shakespeare dan tidak
berdaya sama sekali dalam memahami karya chaucer. Tidak ada satu un upaya bersejarah dalam yang
berhasil menahan perubahan budaya dan menghentikan pengaruh asing dapat
berlangsung lama, perubahan sosial dan budaya berlansung terus menerus dan
tidak dapat di hentikan. Hanya tinggkat kecepatan dan arahnya sajalah yang
berbeda-beda.
Terdapat pebedaan antara perubahan
sosial dengan perubahan budaya, perubahan sosila merupakan perubahan dalam segi
struktur sosial dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya mencakup
perubahan dalam segi budaya masyarakat.
Perubahan sosial meliputi perubahan
dalam segi distribusi kelompok usia,tingkat pendidikan rata-rata, tingkat
kelahiran penduduk, penurunan kadar kekeluargaan, informalitas antar tetangga
karena adanya perpindahan orang-orang dari desa ke kota, dan perubahan peran
suami sebagai atasan yang kemudian menjadi mitra (patner) istri dalam keluarga
demokratis saat ini.
Perubahan budaya dapat meliputi
antara lain penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kata-kata baru dalam
bahasa kita, perubahan konsep tata susila dan moralitas, bentuk seni baru (
seni musik, tari dll).
Hampir setiap perubahan besar
mencangkup aspek sosial dan budaya, oleh karena itu dalam penggunaan istilah
tersebut perbedaan di antara keduanya tidak terlalu di perhatikan, kadang
digunakan istilah perubahan
sosial-budaya agar dapat mencakup kedua jenis perubahan tersebut.
Ø Perubahan
sosial adalah perubahanyang terjadi pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Ø Perubahan
kebudayaan adalahperubahan yang terjadi pada wujud
budaya
dan pada unsur-unsur budaya.
Hubungan
keduanya menurut Kingsley Davis bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari
perubahan dalam kebudayaan,seperti ilmu pengetahuan,kesenian,
teknologi,filsafat,dan lain-lain.Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi
sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas
dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan
kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan
(Soekanto, 1990).
Perubahan kebudayaan bertitik tolak
dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat
dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar
organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara
berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat
komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan
karena keturunan (Davis, 1960).
Soemardjan
(1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai
aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan
cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi
kebutuhannya.
Sumber referensi :
1. Paul
b. Horton dan Chester L, Hunt, 1992,sosiologi jilid 2. jakarta : Erlangga.
2. James
M.henslin, 2002, sosiologi dengan pendekatan membumi jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
3. Bab-
perubahan-sosial-budaya.pdf
diakses tanggal 18-04-2012 jam 08.39.
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme
8. Agger,
ben, 2003, teori sosial kritis. Yogyakarta : kreasi wacana.
9. Susilo,
rachman k dwi, 2008, tokoh sosiologi modern, yogyakarta : ar-ruzz media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar