Gerakam
feminisme telah banyak diakui oleh kalangan masyarakat dan jugamembawa
perubahan positif pada perempuan. Perempuan banyak yang telah masuk kesegala
sector pekerjaan yang dulu banyak di monopoli oleh kaum laki-laki. Dilain
dampak positif yang dialami oleh perempuan namun juga menimbulkan dampak
negatif.Dari sisi negatife feminism juga terdapat kritik dan tanggapan negative
dari sejumlahtokoh yang di tunjukan padafeminisme. Kritik dan tanggapan
tersebut antara lain adalah:
1.Berbagai eksperimen membuktikan bahwa
pria dan perempuan sama-sama mengalamikegagalan.Sebagai contoh ketika pada
tahun 1997 pemerintah inggris memberlakukan“gender free approach”dalam merekrut
tentaranya dan memberlakukan ujian fisik terhadap perempuan dan laki-laki ,maka
tingkat cidera yang lebih tinggi di alami padaperempuan.Dan pada saat perang
teluk dilakukan,satu per 10 kru perempuan kapalperang Amerika USS Acadia di
kembalikan karena hamil diperjalanan,sementara tidak ada satupun tentara pria
yang di kembalikan.
2.Eksperimen penerapan persamaan gender
juga di lakukan dinegara skandinavia.Merekaberkampanye agar laki-laki tidak
malu bekerja di sector domestic dan perempuan didorong untuk bekerja diluar
rumah dengan cara penitipan anak secara besar-besaran.Pemikiran realisme
sebagai salah satu aliran mainstream hubungan internasional dalam
perkembangannya mendapat banyak kritik dan tantangan dari aliran teori kritis,
dalam hal ini feminisme yang muncul untuk mendobrak kesubordinatan wanita di
bawah pria, dimana kesubordinatan ini kemudian meluas hingga ke ranah hubungan
internasional dalam hubungannya dengan power dan pengetahuan. Mematahkan ikatan
kuat antara manusia secara maskulin, negara, dan perang teori HI, feminisme
berkembang sejak pertengahan 80`an. Dengan praktek feminisme, terdapat sumber
daya untuk mengembangkan pedoman normatif tentang kemungkinan dialog global
lintasi etnis, budaya, bangsa, ras, kelamin, dan perbedaan gender.Hingga tahun
80`an ranah HI mempelajari penyebab perang dan konflik serta ekspansi global
perdagangan tanpa referensi khusus terhadap masyarakat. Memang penggunaan
kategori abstrak seperti “negara”, “sistem”, wacana keamanan strategis seperti
penangkalan nuklir dan pendekatan riset positifis secara efektif menghilangkan
masyarakat sebagai agen yang terpatri dalam konteks sosial dan sejarah dari
teori HI. Akan tetapi, dimana studi tentang orang yaitu “wanita” dan “pria”
atau konstruksi sosial dari gender feminis dan maskulinitas dalam HI? Bagaimana
sistem internasional dan studi HI tergenderkan? Bab ini mengeksplorasi
pertanyaan ini sebagaimana mereka telah mengalamatkan ranah berbeda dari
sarjana feminis didalam dan diluar studi HI.
Perubahan HI secara garis besar
mengubah pola hubungan gender sebagai dinamika gender yang telah mengubah
proses global dari militerisasi dan globalisasi ekonomi (Gray, Kittleson and
Sandholtz : 2006) pasca pergerakan gelombang kedua feminis, Cynthia Enloe
berani menyarankan bahwa “pribadi yang politis” adalah juga “internasional”.
Dalam Bananas, beaches, and bases (1989), dia mengekspos bagaimana politik
internasional sering melibatkan intimate relationships, identitas personal, dan
kehidupan pribadi. Politik informal ini sama sekali kurang transparan daripada
perangkat politik resmi dan mereka secara khusus mengabaikan sarjana HI.
Secara keseluruhan, feminisme dapat
dikatakan sebagai perjuangan mensejajarkan posisi pria dan wanita melalui
proses emansipasi, terutama terkait dengan kenyataan bahwa talenta dan
pengetahuan yang dimiliki wanita sering melampui kapasitas pria. Namun,
feminisme ini masih perlu pengembangan lebih jauh lagi dengan konsep yang lebih
jelas, yaitu bagaimana cara konkret untuk mensejajarkan posisi dua gender
tersebut. Selain itu, dekonstruksi feminis terhadap realis juga cenderung untuk
diaplikasikan, khususnya pada entitas negara.
Sumber referensi
diakses tanggal 18-04-2012 jam 08.39.
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme
5. Agger,
ben, 2003, teori sosial kritis. Yogyakarta : kreasi wacana.
6. Susilo,
rachman k dwi, 2008, tokoh sosiologi modern, yogyakarta : ar-ruzz media.
kapasitas dan talenta wanita melebihi Pria?
BalasHapusTidak Setuju !! kenyataan dari mana tuh?
Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan demikian secara ilmiah..
malah sebaliknya..otak pria mempunyai kapasitas lebih besar dalam hal bukan cuma talenta..tapi juga dalam hal imajinasi..ekspresi diri..serta juga dalam hal emosional..psikologi dasar..pria jauh lebih stabil dan objektif..
Lalu dalam hal..penyelesaian di daerah konflik ato daerah bencana..pria terbukti lebih efektif dan lebih kuat secara fisik untuk menyelesaikan maslah..